Gaya arsitektur industrial membuat hunian menjadi terasa lebih hommy

Arsitektur gaya industrial
Gaya arsitektur industrial mengacu  tren estetika pada desain interior, terinspirasi dari bangunan pabrik dan industrial yang diaplikasikan pada sebuah hunian maupun bangunan komersial seperti pada kafe-kafe jaman now. Kita bisa meidentifikasi pada bangunan yang memakai gaya arsitektur industrial dengan banyaknya pemakaian unsur bata ekspos, semen ekspos atau istilahnya unfinish, pemakaian struktur baja, dan pada area langit-langit biasanya dibiarkan terekspose dengan menonjolkan istalasi listrik untuk lampu maupun pipa-pipa besi dibiarkan terlihat, namun dengan penataan yang rapih tentunya. Dengan menggunakan gaya arsitektur indusrial membuat hunian menjadi terasa lebih hommy.
Sejarah
Pertama kali di eropa sekitar tahun 1950 gaya arsitektur industrial mulai berkembang. Dengan banyaknya pabrik yang sudah tidak terpakai orang-orang mulai memanfaatkanya sebagai hunian dengan beberapa penyesuaian. Dan sampai sekarang bangunan dengan gaya arsitektur industrial tidak hanya di aplikasikan kepada hunian, tetapi juga pada bangunan komersial seperti pada kafe, restoran, dll.

Gaya desain arsitektur industrial memiliki ciri khas sebagai berikut

1. Menggunakai material daur ulang/recycle
merupakan ciri utama dari gaya arsitektur indusrial dengan karakter yang kuat. Dengan menggunakan barang-barang bekas atau sudah tidak terpakai yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga bisa digunakan kembali.

2. Unfinish pada material atau mengurangi finishing
ciri lainnya pada gaya arsitektur indutrial adalah dengan meng unfinish atau mengurangi finishing pada material nya, seperti pada dinding biasanya memakai bata merah yang dibiarkan terekspos tanpa di finishing plester, acian, maupun cat. Atau dinding hanya difinish sampai acian saja, sehingga dinding terkesan memiliki tekstur dan warna alami semen.

3. Memakai tema warna monokromatik
pada bangunan bergaya arsitektur indusrial biasanya memiliki tampilan yang monokromatik seperti abu-abu, putih, hitam, dengan tambahan warna-warna alami seperti warna bata merah, kayu, semen acian, beton dll.

4. Beberapa bagian bangunan dibiarkan terekspos
beberapa bagian bangunan dibiarkan terekspos  merupakan salah satu ciri bangunan dengan gaya arsitektur indutrial. Pada langit-langit bangunan biasanya dibiarkan terekspos atau tidak ditutup dengan plafond seperti kebanyakan hunian pada umumnya. Dengan menampilkan jaringan instalasi atau pipa-pipa besi. Plat beton lantai 2 pun dibiarkan terekspos atau jika memakai bondek untuk strukur plat lantai 2 biasanya hanya di finish cat hitam atau putih sehingga terlihat cukup menarik karena memiliki pola bondek yang bergelombang. Pada prinsipnya dengan mengekspos bangian bangunan memberikan kesan apa adanya tetapi tetap terlihat menarik.

5. Penggunaan material alami pada lantai 
pada material lantai bangunan gaya arsitektur industrial biasanya tidak seperti pada hunian pada umumnya yang menggunakan granit atau keramik. Bangunan gaya arsitektur industrial biasanya memakai parquette kayu, beton, atau bahkan acian, karena mengusung gaya industrial yang terkenal unfinish pada materialnya.

Terima kasih telah membaca artikel kali ini tentang gaya arsitektur industrial membuat hunian menjadi terasa lebih hommy, semoga bermanfaat :)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Gaya arsitektur industrial membuat hunian menjadi terasa lebih hommy"

Post a Comment