Menentukan area sirkulasi dalam sebuah rumah

    
Denah rumah

Apa yang dimaksud dengan area sirkulasi dalam sebuah rumah? Area sirkulasi merupakan area untuk berjalan di dalam sebuah rumah, bisa berupa koridor maupun sela diantara furniture yang intinya adalah pada area tersebut tidak dapat digunakan untuk meletakan furniture atau beraktifitas selain berjalan. Berjalan diantara ruang makan ke ruang dapur atau antara kamar tidur ke ruang keluarga memerlukan area yang disebut sebagai area sirkulasi. Topik ini mungkin agak sedikit sulit untuk diterjemahkan, namun kali ini saya akan mencoba untuk membuat artikel tentang menetukan area sirkulasi dalam sebuah rumah ini menjadi lebih mudah dipahami oleh kita semua.

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam menentukan area sirkulasi adalah luasan yang ada dan juga kebutuhan ruangnya. Apabila luas lahan kita terbatas atau kecil, maka ada faktor ekonomi yang perlu diperhatikan dalam mendesain, karena area sirkulasi ini sangat berpengaruh dalam menentukan letak-letak ruang sehingga sirkulasinya menjadi cukup nyaman.

Mempertimbangkan pengalaman dan juga standar arsitektur biasanya lebar yang cukup nyaman untuk orang berjalan adalah sekitar 70 cm atau lebih. Hal ini terlihat pada lebar pintu yang biasanya 70 cm atau lebih. Apabila kurang dari 70 cm biasanya akan menyulitkan orang ketika berpapasan harus memiringkan badan. Hal ini juga berlaku untuk lebar anak tangga, karena tangga juga termasuk area sirkulasi dimana lebar tangga yang nyaman untuk sebuah rumah tinggal berkisar minimal 80 cm, lebih lebar maka akan lebih nyaman untuk dilalui oleh penghuni rumah. Namun itu semua tergantung space ruang yang kita miliki, karena tidak lucu ketika kita memiliki space terbatas dibuatkan tangga yang lebih lebar dari 80 cm tentunya akan memakan ruang yang ada, sehingga menjadi tidak efisien atau akan membuat ruang di sekitar area tangga menjadi sempit. Begitu pula jika kita membuat tangga dengan lebar di bawah 80 cm, maka akan terasa sempit, sehingga tidak nyaman untuk dilalui oleh penghuni rumah, terlebih jika posisi kita sedang membawa barang bawaan pasti akan sangat merepotkan jika melalui tangga yang sempit. Hal-hal seperti inilah yang harus diperhatikan pada saat mendesain.

Pada saat kita mendesain apabila memiliki keterbatasan dari segi luasan ruang dan ekonomis sebuah bangunan, maka pilihan yang terbaik adalah dengan merancang sirkulasi yang cukup ekonomis secara ruang dalam arti membuat ruang-ruang tertentu dibuat berhubungan langsung atau menyatu tanpa adannya sekat tembok permanen, serta menghindari belokan-belokan antar ruang. Sebagai contoh ruang keluarga dibuat menyatu dengan ruang makan atau ruang keluarga memiliki akses yang dekat dengan ruang makan dan dapur maupun ke ruang tamu. Antara ruang keluarga dengan ruang tamu dapat dibatasi atau diberi sekat furnitur lemari atau rak penyimpanan buku yang berfungsi untuk membatasi pandangan ke arah ruang keluarga maupun ruang makan. Ruang keluarga juga biasannya memiliki akses langsung terhadap kamar tidur dan juga taman belakang atau taman samping. Hal ini karena masyarakat kita cenderung menganggap bahwa ruang keluarga adalah ruang penghubung dan ruang bersama yang dapat digunakan oleh semua keluarga sehingga akses ke ruang-ruang yang lain pun dibuat mudah. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat Jepang atau Amerika yang menganut pengaturan denah yang organik, biasanya menanggap ruang keluarga merupakan ruang tersendiri sehingga tidak menghubungkan dengan ruang-ruang yang lain.

Kita harus pintar untuk mengatur agar ruangan dalam denah tidak terasa sempit akibat dari area sirkulasi yang dibuat tidak efisien. Kasus seperti ini sering dijumpai pada bangunan yang tidak dirancang dengan baik tanpa memperhitungkan sirkulasi ruang. Terlebih jika lahan yang tersedia sangat terbatas, sehingga harus diperhitungkan sirkulasi ruangnya agar lahan yang terbatas tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Lain hal jika kia memiliki lahan yang cukup luas, maka seorang arsitek pun memiliki keleluasaan untuk mendesain khususnya sirkulasi ruang-ruannya.

Terima kasih telah membaca artikel kali ini tentang menentukan area sirkulasi dalam sebuah rumah, semoga bermanfaat :)

     

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menentukan area sirkulasi dalam sebuah rumah"

Post a Comment