Pentingnya gambar kerja dalam suatu proyek

 Gambar kerja

Pada saat kita mendesain suatu bangunan khusunya rumah, hasil akhir yang kita dapatkan adalah berupa gambar kerja, dan biasanya dilengkapi dengan gambar 3 dimensi, maket atau kelengkapan lainnya. Untuk gambar kerja kita mengenal beberapa diantaranya antara lain gambar denah, tampak, potongan, detail konstruksi, rencana instalasi listrik atau perletakan peralatan listrik, rencana sanitasi, serta detail dalam bangunan seperti detail tampak dan juga detail konstruksi, seperti detail pondasi, kolom dan struktur, hingga detail masing-masing kusen beserta perletakan kusen tersebut.

Dengan adanya gambar kerja ini kita akan mendapatkan panduan yang baik dalam membangun sebuah rumah. Itulah mengapa kali ini saya akan membahas artikel tentang pentingnya gambar kerja dalam suatu proyek. Apabila tidak ada gambar kerja maka biasanya rumah akan dibangun dengan sembarangan dan seadanya sehingga tidak terencana dengan baik dari segi konstruksi maupun dari segi estetikanya. Dokumen gambar kerja juga dibutuhkan untuk pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) oleh pemerintah daerah, selain itu gambar kerja juga bisa digunakan pada saat anda mengajukan kredit renovasi rumah ke bank.

Kita bisa mendapatkan gambar kerja dari beberapa pihak antara lain arsitek, ahli sipil atau bahkan drafter atau yang setara tukang dengan berkemampuan lebih. Faktanya adalah setiap orang bisa membuat gambar kerja, namun yang terpenting sebenarnya adalah bukan hanya gambar kerja, namun hasil dari gambar kerja tersebut. Yang dimaksud dari hasil gambar kerja tersebut adalah bagaimana bangunan diwujudkan di dalam kenyataan. Unsur desain sangatlah penting dalam hal ini. Secara umum kita tidak bisa menyerahkan sebuah desain kepada orang yang bukan ahlinya dalam arti bukan arsitek, karena memang arsitek adalah orang yang memang dilatih dan khusus membuat gambar desain dengan estetika yang cukup tinggi. Disamping itu meskipun arsitek tersedia banyak namun arsitek tidak dapat memberikan semua keinginan anda sepenuhnya, bahkan mungkin tidak ada arsitek yang mampu mengerti betul keinginan anda, tetapi sebenarnya yang memiliki banyak pengetahuan untuk membuat karya desain.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing gambar yang biasanya ada dalam gambar kerja.

Gambar denah


Gambar denah rumah

Gambar denah menunjukan ukuran dan perletakan ruang-ruang yang akan dibangun dalam sebuah rumah. Gambar ini mencangkup selain perletakan ruang, juga memuat perletakan alat-alat yang berhubungan dengan air atau sanitasi seperti letak dapur, toilet dan wastafel. Adakalanya arsitek memberikan gambar rencana kolom, dimana terdapat titik-titik kolom yang bisa dilihat didalam denah. Namun ada juga arsitek yang tidak memberikan perletakan kolom didalam gambar denahnya, hal ini karena kebijakan setiap arsitek berbeda dalam arti gambar aarsitek adakalannya harus diterjemahkan oleh ahli sipil dalam perletakan kolom-kolom di dalam denah. Apabila arsitek memberikan rencana perletakan kolom di dalam denah biasanya arsitek sudah mempertimbangkan tentang faktor konstruksi di dalam gambar denah tersebut.

Gambar potongan


Gambar potongan

Gambar ini merupakan gambar irisan atau potongan sebuah bangunan yang banyak memberikan informasi seperti ketinggian lantai, ketinggian atap, maupun material bangunan yang digunakan seperti material atap. Gambar potongan biasanya mencakup ukuran antar dinding yang terlihat di dalam potongan serta ketinggian dari banyak elemen di dalam potongan tersebut. Gambar potongan penting untuk kontraktor atau tukang yang mengerjakan di lapanganagar mengetahui banyak aspek dari bangunan yang dibangun seperti ketinggian plafond.

Gambar tampak


Gambar tampak

Gambar tampak menunjukan bagaimana tampilan bangunan dalam bentuk 2 dimensi. Gambar ini biasanya memuat ukuran-ukuran yang global dari ketinggian bangunan. Hal ini berguna untuk panduan kontraktor atau tukang yang akan memperkirakan ketinggian-ketinggian tertentu dari beberapa elemen di dalam tampilan bangunan dalam bentuk 2 dimensi. Gambar tampak juga memuat beberapa elemen seperti letak-letak jendela dan kusen serta ventilasi.


Gambar rencana pondasi


Gambar rencana pondasi


Gambar ini menunjukan bagaimana pondasi terbentuk dibawah bangunan. Tempat biasanya memuat gambar pondasi menerus dan dan gambar pondasi telapak untuk konstruksi konvensional rumah tinggal biasa. Gambar ini menunjukan hubungan antara kolom dan konstruksi pondasi dibawahnya, jadi kita bisa melihat bagaimana hubungan antara kolom ini dengan meneruskan gaya hingga ke tanah. Rencana pondasi juga biasanya dilengkapi dengan detail pondasi untuk melihat ukuran pondasi yang digunakan.Lebih lengkap lagi gambar rencana pondasi harus juga dilengkapi perhitungan struktur untuk pondasi. Perhitungan struktur dilakukan oleh ahli struktur atau ahli sipil yang berpengalaman. Sedangkan arsitek kadang tidak memberikan perhitungan struktur untuk pondasi.


Gambar rencana pembalokan
Rencana pembalokan diperlukan untuk mendesain rumah 2 lantai atau lebih, dimana gambar ini membuat rencana peletakan dan ukuran balok-balok dilantai 2, lantai 3 dan seterusnya. Apabila bangunan hanya berlantai 1 biasanya tidak usah dilengkapi dengan gambar rencana pembalokan, karena untuk konstruksi konvensional biasanya hanya diperlukan balok ring di bagian atas dinding. Gambar rencana pembalokan mencakup ketinggian dari dak beton dan juga ukuran dari masing-masing balok. Ahli sipil biasanya berperan menentukan rencana pembalokan ini, disamping itu kadang arsitek memberikan gambar ini apabila sudah berpengalaman atau didukung oleh ahli sipil.

Gambar tampak atas dan rencana atap


Gambar tampak atas


Gambar ini merupakan gambar untuk memperlihatkan bentuk dan konstruksi atap. Tampak atas memperlihatkan gambar 2 dimensi dari atap dan kadang memberikan informasi mengenai material atap yang dipakai. Adapun gambar rencana atap adalah gambar yang lebih detail mencakup bagian-bagian dari atap seperti rangka kuda-kudan dan juga bagian penutup atapnya.

Gambar instalasi listrik atau rencana perletakan peralatan listrik


Gambar rencana instalasi listrik dan titik lampu


Perbedaan antara gambar instalasi listrik dan rencana perletakan peralatan listrik adalah gambar instalasi listrik biasanya dibuat oleh ahli sipil sedangkan gambar perletakan peralatan listrik dibuat oleh arsitek. Kedua gambar ini berbeda dari segi kelengkapannya, dimana gambar rencana instalasi listrik jauh lebih mendetail dapipada gambar rencana penempatan peralatan listrik. Keduannya memperlihatkan perletakan peralatan listrik di dalam denah ruangan yang biasannya dilengkapi dengan ketinggian standar dan ketinggian khusus dari masing-masing peralatan listrik. Untuk gambar kerja rumah konvensional biasannya tidak perlu rumit. Bangunan dengan 3 lantai atau lebih memang memerlukan perencanaan dari ahli mekanikal elektrikal.


Gambar rencana sanitasi


Gambar rencana sanitasi

Gambar sanitasi mencangkup banyak peralatan yang berkaitan dengan sanitasi seperti perletakan septic tank, sumur dan sumur resapan, jiga mencakup perletakan tandon bawah dan atas serta bagaimana jaringan pipa-pipa baik pipa air bersih, air kotor maupun aliran-alirannya. Ini mencakup bagaimana aliran air bersih atau clean water dibedakan alirannya dengan aliran air kotor atau black dan grey water. Black water adalah aliran lumpur yang berasal dari wc ke septictank, sedangkan grey water adalah aliran air kotor yang berasal dari saluran kitchen sink atau bekas air dari kamar mandi melalui floor drain. Selain dari aliran pipa, gambar rencana sanitasi juga mencakup  letak-letak peralatan sanitasi seperti wastafel, kloset dan floor drain di kamar mandi. 


Gambar rencana perletakan kusen dan detail kusen


Gambar rencana perletakan kusen dan detail kusen


Untuk mendesain sebuah bangunan khususnya rumah tinggal harus dilengkapi dengan gambar perletakan kusen dan detailnya, karena gambar-gambar ini akan menentukan bagaimana bentuk dari pintu dan jendela serta ventilasi, agar sesuai dengan perencanaan yang sudah dipikirkan sebelumnya. Gambar perletakan kusen menunjukan letak dari masing-masing kusen yang diwakili oleh notasi atau kode-kode yang mewakili masing-masing kusen tersebut, jadi perencanaan kusen-kusen dapat terorganisir dengan rapih. Adapun gambar detail kusen memuat gambar dari masing-masing kusen yang sangat mendetail dengan memberikan informasi seperti ukuran kusen (panjang, lebar, tebal), jenis material kusen (kayu atau alumunium) maupun jenis dan ketebalan kaca yang digunakan, serta kuantiti atau jumlah kusen yang dipakai, bahkan ada juga arsitek yang mencantumkan merek atau vendor material kusen atau kaca yang dipakai. Intinya gambar detail kusen ini selain memberikan informasi tentang dimensi kusen juga mencantumkan spesifikasi dari kusen-kusen dan kaca tersebut, sehingga mandor atau kepala tukang dapat dengan jelas menetukan kusen-kusen yang akan dipakai/dipasang.

Mengapa harus ada gambar kerja?


Dalam sebagian kasus, rumah-rumah harus didesain dan dilengkapi gambar kerja yang lengkap seperti gambar arsitektur, struktur, serta gambar ME (Mekanikal & Elektrikal), terutama bila didesain oleh arsitek agar pekerjaan pembangunan persis seperti perencanaannya. Gambar struktur konstruksi khusus harus dibuat oleh ahli struktur atau ahli sipil yang berpengalaman dan dapat menghitung pembebanan dari masing-masing kolom dan balok serta elemen-elemen lain seperti besaran baja dan semua komponen yang bersifat struktural atau menerima beban gaya. Ini biasanya umum untuk bangunan yang tidak sederhana atau bangunan yang memiliki lebih dari 3 lantai, dimana bangunan seperti ini biasanya diharuskan memiliki persyaratan gambar konstruksi atau struktur. Tentunya gambar konstruksi tersebut harus dilengkapi juga dengan perhitungan pembebanan.

Selain dokumen-dokumen yang sifatnya teknis yang tersebut di atas ada juga dokumen yang sifatnya melengkapi dokumen gambar kerja yang diajukan sebagai gambar IMB dan sebagai panduan pembangunan atau pelaksanaan dilapangan. Gambar-gambar ini mencakup seperti gambar 3 dimensi yaitu perkiraan dari bangunan setelah selesai dibangun, untuk menujukan bentuk dan juga efek pencahayaan yang akan ada pada bangunan tersebut setelah selesai dibangun. Gambar 3 dimensi juga biasanya mencakup gambar interior dalam bentuk 3 dimensi dimana memperlihatkan bagaimana desain interior dalam suatu ruangan dari sebuah rumah, juga memperlihatkan tata letak furniture di dalam rumah, dan pencahayaan lampu-lampu sesuai dengan apa yang direncanakan.

Yang tidak kalah penting dari semua dokumen yang ada adalah dokumen RAB (Rencana Anggaran Biaya). Dokumen rencana anggaran ini merupakan perhitungan biaya dari pembangunan rumah atau bangunan lain yang disesuaikan dengan gambar desain yang sudah jadi. Memperlihatkan hingga ke detail dari material dan dan harga upah pembangunan dari masing-masing elemen seperti pekerhjaan beton, pekerjaan dinding, pekerjaan finishing dll.

Seluruh dokumen ini bisa diproduksi dalam pelayanan yang diberikan oleh arsitek anda. Tentunya dokumen gambar-gambar ini bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena mencakup seluruh perencanaan dan juga hasilnya. Kadangkala apabila anda menyewa salah satu pihak entah itu arsitek atau kontraktor biasanya salah salah satu dari pihak tersebut memerlukan pihak lainnya untuk membantu menyelesaikan desain tersebut. Contohnya apabila anda menyewa seorang arsitek, biasannya arsitek tersebut membutuhkan ahli sipil. Begitu juga bila anda menyewa seorang ahli sipil, biasannya memerlukan seorang arsitek untuk mendesain. Hal ini biasanya sudah umum terjadi di indonesia. Tinggal anda menentukan apakah anda akan menyewa seorang arsitek atau seorang ahli sipil untuk memulai desain anda. Yang terbaik adalah tentunya menyewa jasa arsitek terlebih dahulu untuk merencanakan pembangunan yang akan anda bangun, karena seorang ahli sipil bukanlah ahli mendesain. Dan juga pada saat anda membangun harus ada arsitek pengawas. 

Terima kasih telah membaca artikel kali ini tentang pentingnya gambar kerja dalam suatu proyek, semoga bermanfaat :)
  

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pentingnya gambar kerja dalam suatu proyek"

Post a Comment